Motivasi Menulis

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Mengenai Saya

Foto saya
bismillah... dengan izin Allah perkenalkan nama saya linda insyaAllah ramah dan berteman dengan siapa saja ... semoga apa yang aku tulis di blog ini mudah2an bermanfaat dan mudah2an lagi kalian suka terimakasih telah mampir... jangan lupa tinggalkan like n comment

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi Remaja


Masa remaja merupakan masa peralihan yang dilalui oleh seorang anak menuju masa kedewasaannya, atau dapat dikatakan bahwa masa remaja adalah perpanjangan masa anak-anak sebelum mencapai masa dewasa. Masa remaja dianggap sebagai  “badai dan tekanan”,  suatu  masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar.

Apa itu emosi?

Menurut English and English, emosi adalah “A complex feeling state acompained by characteristic motor and glanduar activities” (suatu keadaan perasaan yang kompleks yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris). Sedangkan Sarlito Wirawan Sarwono berpendapat bahwa emosi merupakan “ setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afektif baik pada tingkat lemah (dangkal) maupun pada tingkat yang luas (mendalam)
.
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja?

     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi Remaja
Menurut Mohammad Ali, dkk (2011) ada sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja, yaitu  sebagai berikut:

1.    Perubahan Jasmani
          Perubahan jasmani yang ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan yang sangat cepat dari anggota tubuh pada taraf permulaan pertumbuhan ini hanya terbatas pada bagian-bagian tertentu saja yang mengakibatkan postur tubuh menjadi tidak seimbang ketidakseimbangan tubuh ini sering mempunyai akibat yang tak terduga pada perkembangan emosi remaja.

2.    Perubahan Pola Interaksi dengan Orang Tua
          Pola asuh orang tua terhadap anak, termasuk remaja, sangat bervariasi. Ada pola asuh menurut apa yang dianggap terbaik oleh dirinya sendiri saja sehingga ada yang bersifat otoriter, memanjakan anak, acuh tak acuh, tetapi ada juga yang dengan penuh cinta kasih.

3.    Perubahan Interaksi dengan Teman Sebaya
           Remaja seringkali membangun interaksi sesama teman sebayanya secara khas dengan cara berkumpul untuk melakukan aktivitas bersama dengan membentuk semacam geng. Interaksi antar anggota dalam suatu kelompok geng biasanya sangat intens serta memiliki solidaritas yang sangat tinggi. Tujuan pembentukan kelompok dalam bentuk geng, yaitu untuk memenuhi minat mereka bersama. Faktor yang sering menimbulkan masalah emosi pada masa ini adalah hubungan cinta dengan teman lawan jenis.

4.    Perubahan Pandangan Luar
              Ada sejumlah perubahan pandangan dunia luar yang dapat menyebabkan konflik-konflik emosional dalam diri remaja, yaitu sebagai berikut:
a.   Sikap dunia luar terhadap remaja sering tidak konsisten.
b.   Dunia luar atau masyarakat masih menerapkan nilai-nilai yang berbeda untuk remaja laki-laki dan perempuan.
c.   Seringkali kekosongan remaja dimanfaatkan oleh pihak luar yang tidak bertanggung jawab, yaitu dengan cara melibatkan remaja tersebut dalam kegiatan-kegiatan yang merusak dirinya dan melanggar nilai-nilai moral.

5.    Perubahan Interaksi dengan Sekolah
            Para guru disekolah merupakan tokoh yang sangat penting dalam kehidupan remaja karna selain tokoh intelektual, guru juga merupakan tokoh otoritas bagi para peserta didiknya. Posisi guru semacam ini sangat srategis apabila digunakan untuk pengembangan emosi anak melalui penyampaian materi-materi yang positif dan konstruktif.

            Namun demikian, tidak jarang terjadi bahwa dengan figur sebagai tokoh tersebut, guru memberikan ancaman-ancaman tertentu kepada peserta didiknya. Peristiwa tersebut dapat menambah permusuhan dari anak-anak setelah menginjak masa remaja. Cara-cara seperti ini akan memberikan stimulus negatif bagi perkembangan emosi anak.

            Hurlock, 1960 (dalam Sunarto,  2008) mengemukakan bahwa perkembangan emosi remaja bergantung pada faktor kematangan dan faktor belajar. Sunarto (2008)  mengemukakan bahwa kegiatan belajar turut menunjang perkembangan emosi. Metode belajar yang dapat menunjang perkembangan emosi, antara lain:
a.    Belajar dengan coba-coba
b.    Belajar  dengan cara meniru
c.    Belajar dengan cara mempersamakan diri (learning by identification)
d.    Belajar melalui pengkondisian
e.    Pelatihan atau belajar di bawah bimbingan dan pengawasan, terbatas pada aspek reaksi.






Sumber:
1.       Yusuf. Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014,
2.       http://rizmawatti.blogspot.co.id/2012/12/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html


0 Comment for "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi Remaja"

Back To Top