Motivasi Menulis

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Mengenai Saya

Foto saya
bismillah... dengan izin Allah perkenalkan nama saya linda insyaAllah ramah dan berteman dengan siapa saja ... semoga apa yang aku tulis di blog ini mudah2an bermanfaat dan mudah2an lagi kalian suka terimakasih telah mampir... jangan lupa tinggalkan like n comment

Perkembangan Agama Pada Masa Remaja


Segala persoalan dan problema yang terjadi pada remaja-remaja itu, sebenarnya bersangkut-paut dan barkait-kait dengan usia yang mereka lalui, dan tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan di mana mereka hidup. Dalam hal itu, suatu faktor penting yang memegang peranan yang menentukan dalam kehidupan remaja adalah agama. Tapi sayang sekali, dunia modern kurang menyadari betapa penting dan hebatnya pengaruh agama dalam kehidupan manusia, terutama pada orang-orang yang sedang mengalami kegoncangan jiwa, dimana umur remaja terkenal dengan umur goncang, karena pertumbuhan yang dilaluinya dari segala bidang dan segi kehidupan.

1.      Masa Remaja Awal (13-16)
Pada masa ini terjadi perubahan jasmani yang cepat, sehingga memungkinkan terjadinya kegoncangan emosi, kecemasan, dan kekhawatiran. Bahkan, kepercayaan agama yang telah tumbuh pada umur sebelumnya, mungkin pula mengalami kegoncangan. Kepercayaan kepada tuhan kadang-kadang sangat kuat, akan tetapi kadang-kadang menjadi berkurang yang terlihat pada cara ibadahnya

2.      Masa Remaja Akhir (17-21)
Masa remaja akhir dapat dikatakan bahwa anak pada waktu itu dari segi jasmani dan kecerdasan telah mendekati kesempurnaan. Yang berarti bahwa tubuh dengan seluruh anggotanya telah dapat berfungsi dengan baik, kecerdasan telah dianggap selesai pertumbuhannya, tinggal pengembangan dan penggunaannya saja yang perlu diperhatikan.

Faktor-faktor yang Mengindikasi Perkembangan Agama Pada Masa Remaja
Ada beberapa faktor mengindikasikan perkembangan beragama pada masa remaja antara lain:
1. Pertumbuhan Fikiran dan Mental
2.  Perkembangan Perasaan
3.   Pertimbangan Sosial
4. Perkembangan Moral
5. Sikap dan Minat
6  Ibadah
7. Sikap Remaja dalam beragama

Adanya beberapa indikasi atau mungkin karakteristik perkembangan beragama diikuti perkembangan psikis dan fisik remaja seperti di atas, cukup memperlihatkan perbedaannya dengan masa anak-anak. Perkembangan jiwa keagamaan yang ditimbulkan oleh remaja karena pengaruh perkembangan dirinya itu dapat dilihat lewat pengalaman dan ekspresi ke-agamaan yang tercermin lewat sikap keagamaannya, antara lain sebagai berikut:

1.      Percaya secara ikut-ikutan
Percaya secara ikut-ikutan ini biasanya dihasilkan oleh didikan agama dengan cara sederhana yang didapat dalam keluarga dan lingkungannya. Namun demikian kondisi seperti ini hanya berlangsung pada masa remaja awal (usia 13-16 tahun), sesudah masa remaja awal, kepercayaan remaja berkembang kepada cara yang lebih kritis dan sadar sesuai dengan perkembangan psikisnya.

2.      Percaya dengan kesadaran
Perkembangan psikis dan pertumbuhan fisik yang sedang di alami remaja
Terjadinya perubahan-perubahan dan gangguan-gangguan itu melahirkan timbulnya kegelisahan, kecemasan, ketakutan bercampur aduk dengan rasa bangga, dan kesenangan serta bermacam-macam pikiran dan khayalan, sehingga timbul daya tarik bagi remaja untuk memperhatikan dan memikirkan dirinya sendiri.
Setelah masa-masa kegoncangan dilalui remaja, sekitar umur 16 tahun, pertumbuhan jasmaninya hampir selesai  dan ia sudah mulai matang berpikir disertai dengan bertambahnya pengetahuannya.

3.      Percaya tapi agak ragu-ragu
Keragu-raguan remaja terhadap agamanya dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a.       Keraguan disebabkan adanya kegoncangan dalam jiwanya karena terjadinya proses perubahan dalam diri pribadinya, maka keraguan seperti ini dianggap suatu kewajaran.
b.      Keraguan yang disebabkan adanya kontradiksi antara kenyataan-kenyataan yang dilihtnya dengan apa yang diyakininya sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Keraguan tersebut antara lain karena adanya pertentangan ajaran agam dengan ilmu pengetahuan, antara nilai-nilai moral dengan kelakuan manusia dalam realitas kehidupan, antara nilai-nilai agama dengan prilaku tokoh-tokoh agama, seperti guru, ulama, pemimpin, orang tua dan sebagainya.
Menurut zakiah darajat, kebimbangan itu disebabkan oleh dua faktor penting, yaitu: keadaan jiwa orang yang bersangkutan, dan keadaan sosial serta budaya yang melingkupinya.
Dari hasil penelitiannya W. Starbuck ditemukan penyebab timbulnya keraguan itu, antara lain:
a)      Kepribadian, yang menyangkut salah tafsir dan kelamin.
1)      Bagi seseorang yang memiliki kepribadian instrovert, maka kegagalan dalam mendapatkan pertolongan Tuhan akan menyebabkan salah tafsir akan sifat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Misalnya: seorang remaja mohon penyembuhan terhadap keluarganya yang sakit. Jika ternyata doanya tidak terkabul akan timbullah keraguan tentang kebenaran sifat Tuhan tersebut.
2)      Perbedaan kelamin dan kematangan merupakan pula faktor yang menentukan juga dalam keraguan terhadap agama.
b)      Kesalahan organisasi keagamaan dan Pemuka Agama.
c)      Pernyataan Kebutuhan Manusia.
d)     Kebiasaan
e)      Pendidikan
f)       Percampuradukan antara agama dan mistik.
4.      Tidak Percaya atau Cenderung Atheis
Perkembangan ke arah tidak percaya kepada Tuhan merupakan proses kelanjutan dan kebimbangan yang dialami oleh remaja. Kalau keraguan remaja sudah memuncak dan sudah tidak dapat diatasi lagi, maka bisa berakibat fatal, bisa mengakibatkan mereka tidak percaya lagi kepada Tuhan (atheis). Kebimbangan umumnya terjadi bagi remaja yang berusia antara 17 sampai dengan 20 tahun.


Sumber:
·         Jalaluddin. 2012. Psikologi Agama. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
·         Ramayulis. 2013. Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulya.
·         http://ifadah26.abatasa.co.id/post/detail/49451/perkembangan-agama-pada-remaja.html

0 Comment for "Perkembangan Agama Pada Masa Remaja"

Back To Top